BENTUK LAHAN VULKANIS
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan lahan vulkanis?
2. Apa ciri – ciri bentuk dari lahan vulkanis?
3.Bagaimana proses terjadinya erupsi magma ?
4. Apa saja jenis-jenis erupsi magma ?
5.Apa masalah yang ditimbulkan oleh vulkanisme ?
6. Bagaimana upaya
pengendalian bahaya vulkanik ?
7. Apa saja
manfaat yang di timbulkan dari gejala vulkanisme ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui bentuk lahan asal vulkanis.
2. Mengetahui ciri – ciri bentuk lahan vulkanis.
3. Mengetahui proses terjadinya erupsi magma.
4. Mengetahui jenis-jenis erupsi magma .
5. Mengetahui akibat yang di timbulkan oleh
vulkanisme.
6. Mengetahui upaya pengendalian bahaya vulkanik .
7. Mengetahui manfaat-manfaat yang ditimbulkan
dari gejala vulkanisme
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia sangat banyak
dijumpai gunung api dan batuan gunung api diantaranya
banyak yang tergolong aktif yang tersebar di kepulauan wilayah Indonesia. Sehingga sebagian besar tanah yang ada diIndonesia
menjadi subur karena materi yang dikeluarkan gunung api tersebut ketika erupsi
bersifat menyuburkan tanah. Daerah-daerah
yang terpengaruh oleh vulkanisme tanahnya bersifat subur, di tempat-tempat
inilah terjadi pemusatan pemukiman penduduk. Sehingga sebagian besar rakyat
Indonesia bergerak disektor pertanian. Akibat dari erupsi magma menimbulkan dampak
negatif dan positif . Dampak negatif nya adalah jatuhnya korban jiwa,hilangnya
mata pencaharian dan harta benda . Namun , hal itu juga menimbulkan dampak
positif seperti dapat menyuburkan lahan yang terkena erupsi, meskipun
membutuhkan waktu yang lama.
banyak yang tergolong aktif yang tersebar di kepulauan wilayah Indonesia. Sehingga sebagian besar tanah yang ada di
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Vulkanisme
Vulkanisme
adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan
bumi. Magma adalah batuan
cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit bumi, terdiri dari
berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Menurut sifat keluarnya magma yang bersifat
letusan (explosive) dan lelehan (effosive). Lava yaitu bahan/massa dalam
keadaan pijar dan kental yang keluar ke permukaan bumi dengan . Magma bisa bergerak ke
segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan bumi. Jika gerakan magma tetap
di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma .Sedangkan magma yang
bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Ekstrusi
magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga volkan.
Kemungkinan dari intrusi magma yang mencapai
permukaan bumi hanya sebagian kecil, intrusi magma yang bisa mencapai ke
permukaan bumi bisa mengangkat lapisan kulit bumi menjadi cembung hingga
membentuk tonjolan berupa pegunungan.
2.2 Ciri-ciri
bentuk lahan vulkanik
Tanah vulkanik merupakan tanah yang terbentuk dari
material-material letusan gunung api. Material ini kemudian lapuk dengan
berjalannya waktu sehingga menjadi tanah yang sangat tinggi unsur haranya.
Tanah ini banyak dijumpai pada wilayah-wilayah sekitar lereng gunung berapi.
Ketika sebuah gunung api meletus, ia akan memuntahkan aneka
partikel yang panas ke udara. Salah satu material yang dikeluarkan gunung api
adalah abu vulkanis. Ketika pertama kali muncul, abu yang sangat panas dan
pekat ini bisa membahayakan. Namun, begitu kondisi mendingin, abu yang melapisi
permukaan tanah tersebut bisa meningkatkan kesuburan tanah. Lapisan tanah yang
dilapisi abu vulkanik tersebut sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka
tanaman dengan baik tanpa memerlukan tambahan pupuk.
Lapisan tanah vulkanik gembur serta berwarna hitam. Pada
lapisan subsoil mempunyai warna kecoklatan dan terasa licin apabila di gosok di
antara jari-jari. Bulk densitnya sangatlah rendah (<0,85). Daya tahan air
sangat tinggi dan perkembangan struktur tanah baik.
Dari itulah dapat kita dlihat bahwa pada kawasan
lereng-lereng gunung yang pernah terjadi letusan gunung api, lahan pertaniannya
sangatlah subur.
Indonesia kaya akan sumber daya alam . Lahan pertanian dan perkebunan luas di seluruh pelosok negri. Tidak heran
jika Negara Indonesia di sebut Negara agraris. Hal ini tidak terlepas dari
banyaknya tanah vulkanis di wilayah kepulauan Indonesia yang terbentuk dari
materi letusan gunung berapi.
Materi yang terbentuk dari abu vulkanik tersebut di
muntahkan ke daratan, kemudian mengalami pelapukan kemudian membentuk mineral dan
unsure hara yang berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah.
Ciri-ciri tanah vulkanik :
1.
Tanah nya subur
2.
Mengandung unsure hara yang tinggi
3.
Merupakan hasil materi letusan gunung berapi
4.
Mudah menyerap air
5.
Tanahnya berwarna lebih gelap
6.
Terdapat disekitar gunung berapi
Kesuburan tanah
vulkanik
Tanah vulkanis dibentuk dengan tambahan abu vulkanik dari
gunung berapi yang meletus. Abu vulkanik merupakan hasil dari peleburan dan
pembakaran bahan-bahna mineral. Lapisan tanah yang di lapisi abu tersebut
kemudian menjadi sangat kaya mineral dan bisa menumbuhkan aneka tanaman dengan
baik tanpa memerlukan tambahan pupuk.
Tidak mengherankan jika banyak orang yang tetap memilih
untuk tinggal di sekitar gunung berapi. Meskipun letusan gunung berapi sangat
menakutkan dan membahayakan, namun manfaatnya sangat banyak untuk lahan
pertanian.
Daerah – daerah pertanian yang di usahakan di wilayah
bertanah vulkanis banyak terdapat di Indonesia , yang memang memiliki banyak
gunung berapi aktif. Misalnya di bagian utara pulau Jawa , Sumatera , Bali,
Lombok, Halmahera, Sulawesi dll. Pulau Jawa dan Sumatera yang memiliki lebih
banyak gunung berapi.
2.3 Proses
Terbentuknya Erupsi Magma
Suatu keadaan dimana aktivitas magma mencapai
ke permukaan bumi, maka gerakan ini dinamakan erupsi magma. Jadi erupsi magma
adalah proses keluarnya magma ke permukaan bumi karena ada tekanan dari dalam
melalui retakan atau lubang kepundan. Erupsi magma inilah yang menyebabkan
sebuah gunung bisa di katakan sebagai gunung api. Erupsi magma tidak hanya
terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.
2.4 Jenis-Jenis Erupsi Magma
·
Berdasarkan sifatnya
1. Erupsi eksplosif (letusan), terjadi apabila letak dapur magma dalam dan
volume gas besar, magma bersifat asam. Material yang dikeluarkan adalah
piroklastik dengan kandungan S1O2 tinggi, misalnya bongkah, lapili, bom, pasir,
abu dan debu. Bentuk Volkan adalah Sharp
Cone.
2. Erupsi effusif (lelehan), terjadi karena letak
dapur magma dangkal, volume gas kecil, magma bersifat basa. Material yang
dikeluarkan berupa lava dengan kandungan S1O2. Bentuk volkan rounded cone.
3. Erupsi campuran, terjadi karena letak variasi
dapur magma, volume gas dan sifat magma bersifat intermedier tetapi biasanya
cenderung basa. Bentuk Volkan Strato.
·
Berdasarkan bentuk dan lokasi kepundan
1. Erupsi linier, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah
retakan atau celah batuan kerak bumi. Contoh: plato dekan di India
2. Erupsi areal, terjadi karena runtuhnya atap batholit
sehingga magma keluar secara melebar dan meliputi daerah yang luas. Contoh: Gunung api Lumpur di Sumatera
selatan.
3. Erupsi sentral, terjadi karena
magma keluar melalui pipa kepundan.
·
Berdasarkan sifat erupsi
dan bahan yang dikeluarkannya, ada 3 macam gunung berapi, yaitu:
1. Gunung Api Perisai.
Gunung api ini terjadi karena magma yang keluar sangat encer.
Magma yang encer ini akan mengalir ke segala arah sehingga membentuk lereng
sangat landai. Ini berarti gunung ini tidak menjulang tinggi tetapi melebar.
Contohnya: Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.
2. Gunung Api Maar.
Gunung api ini terjadi akibat adanya letusan eksplosif. Bahan yang
dikeluarkan relatif sedikit, karena sumber magmanya sangat dangkal dan sempit.
Gunung api ini biasanya tidak tinggi, dan terdiri dari timbunan bahan padat
(efflata). Di bekas kawahnya seperti sebuah cekungan yang kadang-kadang terisi air
dan tidak mustahil menjadi sebuah danau. Misalnya Danau Klakah di Lamongan atau
Danau Eifel di Prancis.
3. Gunung Api Strato.
Gunung api ini terjadi akibat erupsi campuran antara eksplosif dan
efusif yang bergantian secara terus menerus. Hal ini menyebabkan lerengnya
berlapis-lapis dan terdiri dari bermacam-macam batuan. Gunung api inilah yang
paling banyak ditemukan di dunia termasuk di Indonesia. Misalnya gunung Merapi, Semeru, Merbabu,
Kelud, dan lain-lain.
Gambar Bentuk-bentuk gunung api.
Secara geomorfologis
material penyusun gunung api di bedakan menjadi :
1.
Endapan vulkanik muda,
dengan ciri : belum memadat , berupa endapan fluviovulkanik. Bentuknya :
a.
Medan abu dan pasir,
contoh : Segara Wedi-Bromo
b.
Kerucut ”Cinder”,
merupakan hasil gunung api fragmental, materi kasar. Contoh : Gunung Galunggung
c.
Lahar, membentuk dataran
dan lereng kaki fluviovulkanik.
2.
Batuan vulkanik muda,
memadat . Bentuknya :
a.
Aliran lava dan medan
lava, meliputi daerah luas hanya berupa aliran lava saja.
b.
Kubah lava, berupa lava
mengental pada crater/pipa kepundan. Apabila vulkan mati akan terbentuk sumbat
lava.
c.
Lava pada kerucut gunung
api strato, setelah erupsi akan membentuk puncak baru.
3.
Formasi vulkanik tua.
Bentuknya:
a.
Abu, tuff, lapilli,
cinder, lahar yang tertumpuk kuat.
b.
Endapan breksi,
piroklastik terlapuk kuat.
c.
Endapan vulkanik bercampur
dengan sedimen terlapuk.
2.5 Akibat yang di timbulkan oleh vulkanisme
Pengaruh kegiatan volkanisme selain menguntungkan ternyata bisa
menimbulkan masalah terutama terhadap lingkungan di sekitarnya. Gunung api
khususnya saat meletus dapat membahayakan dan mengancam jiwa. Bahaya
tersebut diantaranya:
- Pada
waktu terjadi letusan, semburan lapili, dan pasir panas dapat merusak
bangunan,lahan pertanian, tanaman, bahkan h ewan di sekitar gunung api. Abu vulkanik yang biasanya
menyebar secara luas juga dapat mangganggu dan mebahayakan penerbangan. Aliran lava dan lahar panas
dapat merusak bangunan dan lahan pertanian yang dilaluinya.
- Gas beracun yang
dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia.
Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979,
sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas beracun.
- Bahan yang dikeluarkan
gunung berapi biasanya menumpuk dipuncak dan lereng-lereng gunung. Pada
waktu hujan bahan-bahan ini terbawa oleh air hujan menjadi lahar dingin. Lahar dingin akan merusak daerah yang
dilaluinya seperti sungai,lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Missal
lahr dingin Gunung Merapi di Jawa Tengah sering merusak daerah Magelang
dan yogyakarta
Magma dalam
periode pendinginan, masih tetap menunjukkan sisa kegiatannya. Kegiatan itu
sering disebut gejala pasca vulkanis. Dan Gejala Pasca vulkanis ini dapat dibedakan
dalam beberapa bentuk gejala antara lain sumber gas, sumber air panas, sumber
air mineral (mahdani), dan geyser.
Sumber gas
Gas yang dikeluarkan bisa berupa sumber gas
belerang (solfatar), sumber gas uap air atau zat lemas, dan sumber gas asam
arang atau disebut mofet. Gas belerang
banyak ditemukan di kepundan gunung api. Sumber uap air (fumarol) yang
keluar
dengan tekanan tinggi dikenal sebagai tenaga geotermal. Sumber uap air ini
bisa
digunakan untuk pembangkit tenaga listrik, misalnya di Kamojang Jawa Barat,
Dieng
Jawa Tengah, dan lain-lain.
Sedangkan gas asam arang sangat berbahaya karena
dapat mematikan mahluk
hidup. Sumber gas asam arang dapat muncul sembarang waktu di kepundan
gunung
api manapun. Oleh karena itu biasanya petugas Dinas Pengawasan Gunung Api
dari posnya di sekitar gunung, bisa memantau secara terus menerus kegiatan
gunung
api tersebut, sehingga dapat memperingatkan penduduk setempat ketika gunung
mengeluarkan gas beracun tersebut. Namun ada kalanya gas racun ini keluar
secara
tiba-tiba , seperti yang terjadi tahun 1979 di kawah Timbangan dan Nila
Dieng Jawa
Tengah yang menewaskan sekitar 149 jiwa.
Sumber air panas
Air tanah berasal dari hujan yang meresap ke dalam
tanah. Begitu pula di gunung api, air hujan meresap ke dalam bergerak ke bagian
yang lebih dalam dan mendekati batuan yang masih panas (sisa kegiatan
vulkanis). Akibatnya air menjadi panas, bahkan sampai mendidih. Melalui
celah-celah batuan di bagian bawah air itu keluar sebagai mata air
panas.Misalnya, sumber air panas di Garut dan Cianjur Jawa Barat, Baturaden
Jawa Tengah, Tretes Jawa Timur, dan di tempat lainnya.
Sumber air mineral
Seperti halnya
sumber air panas, sumber air mineral terjadi karena pemanasan air oleh sisa kegiatan vulkanik. Namun dalam
sumber air ini terlarut zat kimia produk
gunung api, sehingga air itu mengandung belerang atau zat kimia lain.
Sumber air
mineral ini banyak ditemukan di daerah sekitar gunung api yang aktif atau
yang
sudah istirahat, misalnya di Maribaya dan Ciater sekitar gunung Tangkuban
Perahu
Jawa Barat.
Geyser
Geyser adalah sumber mata air
panas yang memancar secara berkala. Geyser terjadi karena gas panas yang
asalnya dari batuan magma memanaskan bagian bawah air yang terdapat dalam celah
di dalam bumi. Uap air yang terjadi tidak dapat mengadakan sirkulasi sampai ke
permukaan bumi sehingga terjadilah akumulasi
uap air setempat. Ketika ada jalan keluar ke
permukaan bumi terjadilah pancaran air
dengan suhu yang cukup tinggi. Contoh geyser yang sangat terkenal
terdapat di
2.6 Upaya Pengendalian Bahaya
Volkanisme
Upaya pengendalian bahaya gunung api atau
volkanisme dapat dilakukan dengan cara mitigasi yaitu tindakan untuk mengurangi
dampak bencana kepada masyarakat. Upaya
mitigasi yang dilakukan mengatasi bahaya volkanisme, diantaranya:
·
Tahap pencegahan
a) pembangunan sabodam untuk mengendalikan lahar dingin dan banjir
b) Penyusunan peraturan tata guna lahan agar
masyarakat tidak mengembangkan pemukiman di daerah rawan bencana
c) Pembuatan terowongan air untuk mengurangi
volume air di danau kawah
d) Penelitian bencana vulkanisme atau gunung
api untuk menilai sehingga dapat diprediksi potensi bahaya yang akan datang
e) Pembuatan peta kawasan rawan bencana
gunung api atau volkanisme
f) Pemantauan kegiatan gunung api atau
vulkanisme
g) Penyuluhan terhadap masyarakat tentang
bahaya vulaknisme, penyuluhan ini dilakukan baik lansung maupun tidak langsung
kepada penduduk di kawasan rawan bencana.
·
Tahap kesiagaan
a)
Menyiapkan peralatan penanggulangan bencana untuk
digunakan sewaktu-waktu
b)
Pelaksanaan evakuasi atau pengungsian
c)
Menyiapkan sistem peringatan dini
d)
Melakukan pelatihan penanggulangan bencana
2.6 Manfaatan Volkanisme
- Dapat menyuburkan
tanah.
Ketika gunung api meletus banyak mengeluarkan abu vulkanik. Abu vulkanik ini pada awalnya menutupi daerah pertanian dan merusak tanaman yang
ada . Namun dalam jangka waktu setahun atau dua tahun
saja, tanah ini menjadi jauh lebih subur. Kesuburan ini dapat bertahan lama
bahkan bisa puluhan tahun. Selain itu tanah material dari bahan volkanik sangat banyak mengandung unsur hara
yang bisa menyuburkan tanah.
- Menghasilkan Bahan galian.
Bahan galian yang sangat berharga banyak
dihasilkan dari gunung api. Pada saat gunung api masih
aktif dihasilkan bahan galian seperti : belerang, pasir, batu bangunan, tras,
batu apung, dan sebagainya. Sedangkan pada saat gunung api yang istirahat dapat
dihasilkan bahan tambang seperti : emas, perak, besi, timah, marmer, dan
lainnya. Di samping itu banyak pula batuan malihan akibat persinggungan magma
dengan mineral tertentu, sehingga terbentuk cadangan mineral baru yang lebih
berharga, seperti tembaga, batu pualam, dan kokas.
- Dapat Dijadikan Obyek
wisata.
Gunung api juga dapat dijadikan sebagai
tempat wisata. Seperti kawah Gunung Bromo di Jawa Timur
atau Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Di sana dapat disaksikan kepundan
yang menarik, pemandangan yang indah, hawa yang sejuk dan segar, aroma
belerang, atau keanehan dan keindahan lain yang hanya bisa ditemukan di sekitar
gunung api. Sehingga dapat menambah penghasilan (income) bagi penduduk yang ada di sekitarnya.
- Area penyimpan air hujan.
Gunung api juga bermanfaat sebagai
penyimpan air hujan yang baik. Dengan tanahnya yang subur, maka pada area
pegunungan tumbuh suburnya berbagai tumbuhan dan menjadi hutan yang lebat.
Inilah yang dimaksud dengan gunung berapi menjadi tempat reservoir air tanah
yang sangat baik. Hutan lebat ini bisa menjadi sumber mata air yang sangat
berguna terutama sebagai cadangan air di musim kemarau. Sedangkan pada saat
musim hujan, hutan berfungsi sebagai tempat menyerap air dan menahan
erosi/longsor sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vulkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik
ke permukaan bumi. Magma
adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam kulit
bumi, terdiri dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Jika gerakan magma tetap
di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma .Sedangkan magma yang
bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Akibat yang di timbulkan oleh aktivitas
vulkanisme adalah saat letusan semburan lapili dan pasir panas dapat
membahayakan makhluk disekitarnya, namun dengan berjalannya waktu dapat menyuburkan
tanah di sekitarnya. Gas beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat
membahayakan lingkungan sekitar dan bila terjadi hujan saat erupsi bisa
mengakibatkan lahar dingin. Upaya
pengendalian bahaya gunung api atau volkanisme dapat dilakukan dengan cara
mitigasi yaitu tindakan untuk mengurangi dampak bencana kepada masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi mitigasi bencana dapat
dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pencegahan dan tahap kesiagaan. Manfaat
vulkanisme diantaranya adalah menyuburkan lahan, area penyimpanan air hujan,
menghasilkan bahan galian, dan dapat dijadikan objek wisata.
BENTUK LAHAN VULKANIS
Reviewed by Penjualhewan.com
on
23:40
Rating:

No comments: