Materi Pembelajaran Gempa Bumi

1.     


       Materi Pembelajaran

A.    Pengertian dari bahaya, bencana, resiko bencana, dampak

B.     Tentang Gempa Bumi

C.     Penanggulangan Bencana Gempa Bumi

 

A.    Pengertian dari bahaya, bencana, resiko bencana, dampak

a.       Bahaya: adalah suatu fenomena alam atau buatan manusia yang dapat atau berpotensi menimbulkan kematian, luka – luka, kerusakan harta benda, gangguan sosial ekonomi, atau kerusakan lingkungan.

b.      Bencana: adalah suatu kejadian yang menyebabkan kerusakan dan mengancam penghidupan masyarakat yang dapat ditimbulkan akibat oleh faktor alam maupun non alam.

c.       Resiko bencana: adalah besarnya kerugian yang terjadi akibat suatu fenomena tertentu.

d.      Dampak: Akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian.

 

B.     Tentang Gempa Bumi

a.       Apa itu gempa bumi ?

adalah suatu fenomena dipermukaan bumi yang mana dipermukaan bumi tersebut sedang terguncang dengan ukuran kekuatan yang tidak menentu.

b.      Kedalaman sumber gempa, menurut Fowler (1990)

1.      Gempa bumi dangkal        : < 70km

2.      Gempa bumi menengah    : < 300km

3.      Gempa bumi dalam           : > 300km (kadang – kadang > 450km)

 

 

c.       Penyebab gempa bumi ?

1.      Tektonik                : Pelepasan energi akibat pergerakan lempeng bumi.                                        sering disebut sebagai gempa bumi tektonik.

2.      Letusan gunung api: Getaran dari aktivitas gunung api, yang sering disebut

dengan sebutan gempa bumi vulkanik.

3.      Runtuhan              : suatu guncangan yeng terjadi baik di atas atau dibawah

permukaan tanah yang menyebabkan suatu getaran. Dapat berupa longsor atau jatuhan batu.

d.      Pengukuran gempa bumi

1.      Skala Richter         : Hanya mengukur kekuatan gempa bumi, namun

dampak dan tingkat kerusakan tidak dihitung.

2.      Skala Modified Mercalli Intensity (MMI)

:Mengukur intensitas suatu gempa bumi. Diperkenalkan oleh Giuseppe Mercalli pada tahun  1902.

3.      Skala intensitas     : menunjukkan kekuatan getaran gempa bumi pada

suatu lokasi dan merupakan cerminan pengaruh gempa bumi terhadap sarana dan prasarana.

e.       Contoh kejadian bencana gempa bumi di Indonesia

1.      Gempa bumi di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam pada tahun 2004, dengan kekuatan 9 skala richter dan disusul dengan bencana tsunami.

2.      Gempa bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan mei, tahun 2006.

3.      Gempa bumi di Bengkulu dan Padang pada awal september 2007.

 

C.    Penanggulangan Bencana Gempa Bumi

a.    Mitigasi dan Kesiapsiagaan, adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi kerugian yang akan ditimbulkan oleh bencana gempa bumi. mitigasi ini dapat berupa:

1.      Mitigasi Struktural                        : serangkaian tindakan yang dilakukan untuk

mengurangi dampak dari gempa bumi yang

berupa pembangunan fisik. Contoh pembangunan rumah yang tahan gempa seperti rumah berbentuk setengah bola yang ada di Yogyakarta,

 

berdasarkan pengamatan di lapang rumah yang

terbuat dari kayu relatif lebih tahan gempa jika

dibandingkan dengan rumah yang terbuat dari

batu bata jika tidak dibangun dengan konstruksi

yang benar.

2.      Mitigasi Non Struktural    : serangkaian tindakan yang dilakukan untuk

mengurangi dampak dari gempa bumi yang

bersifat non fisik. Contoh meletakkan barang dan benda besar di bagian bawah rak atau lemari, gantungkan benda berat seperti cermin jauh dari sofa/ kursi dan tempat tidur.

3.      Simulasi dan Latihan Kejadian Gempa Bumi       :

Untuk membangun respon yang cepat dan tepat, harus sering melakukan pelatihan simulasi bencana gempa secara berkala baik di rumah, di sekolah, maupun di tempat kerja.

4.      Membuat Perencanaan Siaga Gempa Bumi          :

Lebih ditekankan pada anggota keluarga, yaitu perencanaan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh setiap anggota keluarga. Pastikan anggota keluarga semua terlibat dan memahami perencanaan tersebut.

 

b.    Tindakan Saat dan Setelah Gempa Bumi

1.       Saat terjadi gempa bumi, “JONGKOK, LINDUNGI, BERPEGANGAN”

Ø  Carilah tempat yang aman dan berjongkoklah.

Ø  Lindungi kepala dan leher.

Ø  Berpegangan pada benda yang aman dan kuat, misal kaki meja.

Ø  Tetaplah berada di tempat tersebut sampai getaran gempa berhenti.

2.      Tindakan setelah terjadi gempa bumi, segera lakukan evakuasi

Ø  Selama evakuasi bersikaplah tenang.

Ø  Lakukan evakuasi secara teratur. Perhatikan kondisi di sekitar kita, apakah ada bangunan yang rusak yang mengancam dan adanya bahaya kebakaran.

Ø  Ikuti petunjuk dari petugas yang bersangkutan.

Ø  Prioritaskan orang yang lebih membutuhkan saat proses evakuasi.

Ø  Setelah berada ditempat yang aman, periksalah keadaan diri sendiri.

 

2.      Tujuan Pembelajaran

Setalah mendapatkan pembelajaran, diharapkan peserta didik:

1.      Mampu untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana.

2.      Mampu untuk mengurangi/ meminimalisir resiko bencana.

 

3.       Alat dan Metode Pembelajaran:

·         Alat Pembelajaran:

1.      Materi kebencanaan gempa bumi

2.      Materi penanggulangan bencana

3.      Video pembelajaran dampak bencana gempa bumi

4.      Sirine untuk kebencanaan (alarm HP)

·         Metode Pembelajaran:

1.      Inquiry (peserta didik aktif mencari informasi materi)

2.      Membaca materi pelajaran di perpustakaan sekolah

3.      Pembagian kelompok belajar

4.      Test kesiapsiagaan peserta didik

 

4.    Proses Pembelajaran:

1.      Apersepsi/ pendahuluan, yaitu berupa pemutaran sebuah video yang berkaitan dengan kebencanaan gempa bumi (dampak yang ditimbulkan dari bencana gempa bumi).

2.      Peserta didik diajak untuk ke perpustakaan sekolah untuk merangkum materi gempa bumi, yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh pendidik.

 

3.      Pembagian beberapa kelompok belajar. Kemudian diberi waktu untuk mendiskusikan mengenai penangggulangan yang tepat untuk bencana gempa bumi.

 

4.      Pendidik membantu peserta didik dan memberi konfirmasi/ penegasan.

 

5.      Secara bersama – sama menyimpulkan materi pembelajaran, dan memastikan peserta didik faham terhadap materi yang telah disampaikan.

 

5.    Evaluasi Pembelajaran:

Lebih ditekankan pada kesiapsiagaan peserta didik, yaitu

1.      Suatu ketika pihak sekolah membunyikan sirine bencana gempa.

2.      Para guru saling bekerjasama untuk melihat, menilai, dan mengevaluasi tingkat kesiapsiagaan dan tindakan yang dilakukan oleh peserta didik pada saat bencana gempa terjadi dan saat melakukan kegiatan evakuasi.

3.      Dari serangkaian tindakan yang dilakukan oleh peserta didik tersebut, pendidik mencatat atau menilai apa saja yang telah dilakukan oleh peserta didiknya (sudah benar atau belum ?, sudah tepat atau kurang tepat ?).

4.      Para pendidik kemudian berdiskusi sejenak dan untuk mengevaluasi tindakan dari peserta didik tersebut. Dan kemudian peserta didik mengevaluasi dan memberi arahan atau keterangan dilapangan evakuasi tempat peserta didik berkumpul tentang simulasi bencana gempa tersebut.

 

 

6.      Total waktu yang diperlukan:

1.      120 Menit

Ø  Proses pembelajaran 60 menit

Ø  Evaluasi pembelajaran 60 menit

 

7.      Buku rujukan:

1.      Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana.

2.      Program Kesiapan Sekolah Terhadap Bencana Gempa.


Jonny Richards

Templateify is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free.

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post